GERAKAN GIZI 1000 HARI menuju INDONESIA PRIMA

Alhamdulillah akhirnya tema Hari Gizi Nasional tahun 2012 sudah di tetapkan, yaitu GERAKAN GIZI 1000 HARI menuju INDONESIA PRIMA.  Tema tersebut sebenarnya belum di publish secara resmi dan masih beredar pada kalangan terbatas, semoga saja tidak mengalami perubahan.

Saya akan mencoba mengurai pesan yang terkandung dalam tema Hari Gizi Nasional tahun 2012, meskipun uraian saya ini hanya berdasarkan persfektif subjektif saya, karena sampai tulisan ini kami publish, kami belum bisa mengakses pedoman resmi dari Kemenkes.

Apa yang dimaksud dengan Gerakan Gizi 1000 hari?

Gerakan Gizi 1000 hari sebenarnya bukan istilah baru, di luar negeri istilah ini sudah lama dikenal, bahkan salah satu NGO sengaja membuat website khusus membahas masalah ini (lihat disini) dan beberapa LSM nasional dan internasioanl sudah menjadikan gerakan ini sebagai salah satu aktifitas sosial mereka. Salah satu contohnya ialah World Vision Indonesia dengan kampanye PETISI untuk Anak Indonesia (baca Disini).

Maksud dari 1000 hari pada tema tersebut di atas ialah 1000 pertama kehidupan anak. Dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari = 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari), dengan catatan 1 bulan=30 hari.

Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah :

  • Masih dalam kandungan = 280 hari
  • Umur 0-6 bulan = 180 hari
  • Umur 6-8 bulan = 60 hari
  • Umur 8-12 bulan = 120 hari
  • Umur 12-24 bulan = 360 hari

Berdasarkan uraian tersebut, maka diharapkan semua penggiat gizi memfokuskan program mereka pada ke-4 titik kritis tersebut untuk mencapai tujuan yaitu Indonesia Prima

Mengapa 1000 hari?

Perlu anda ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions” (Download disini). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan  indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.

Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.

Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.

Apa yang harus dilakukan?

Berdasarkan uraian sebelumnya, jika pada rentang usia tersebut anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.

Ada beberapa hal yang bisa penggiat gizi lakukan, antara lain adalah :

Periode dalam kandungan (280 hari)

  • Pastikan ibu memiliki status gizi baik sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan anemia
  • Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan, porsi kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami anemia
  • Ibu harus memeriksakan kehamilan secara rutin
  • Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat menyusui, posisi dan teknik menyusui yang tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat menyusui (seperti puting lecet, ASI tidak keluar dll)

Periode 0-6 bulan (180 hari)

  • Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
  • Pemberian ASI Eksklusif
  • Membantu ibu mengatasi masalah-masalah yang timbul selama menyusui dengan menyediakan Hotline atau nomor telepon yang bisa dihubungi 24 jam oleh ibu jika ia mengalami masalah dan membutuhkan bantuan.
  • Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
  • Memantau pertumbuhan secara teratur

Periode 6-24 bulan (540 hari)

  • Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk (konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian makanan yang tepat diberikan pada periode ini
  • Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-8 bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan)
  • Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai periode ini
  • Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi
  • Memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur

Saatnya bekerja, mewujudkan Indonesia prima dengan Gerakan Gizi 1000 hari. Semoga bermanfaat, salam Gizi.

Sumber : http://gizimu.com/gerakan-gizi-1000-hari-menuju-indonesia-prima.html

  1. Sukses buat PERSAGI Klaten, mari berbuat untuk Indonesia lebih baik dan bergizi 🙂

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to persagiklaten Cancel reply